Saturday 5 April 2014

naskah dramagama ( Doa Ibu ) | warning : agak aneh

DRAMAGAMA


DOA IBU
Pemain:
Ardhani sebagai anak durhaka
Nadhira sebagai nenek atau ibu AP
Faishal sebagai paman AP
Intan sebagai AP 3
Naomi sebagai AP 1
Odeneira sebagai AP 2
Yuanita sebagai AP atau ibu AD
Riyad sebagai teman AD 1
Ashraf sebagai teman AD 2
Danifarrel sebagai suami AP
Khasna sebagai narator

Karakter:
·         Kedua orangtua : Bapak = Jawa Ibu = Yoan
·         Nenek : Nadhira
·         Anak : Ardhani, Naomi, Neira, Intan
·         Paman  : Faishal
·         Temannya Ardhani : Riyad dan Ashraf
·         Narator : khasna

Sinopsis :
Pada suatu hari di daerah Sumatra terdapat sepasang kekasih yang dimabuk asmara dan ingin segera menikah. Namun ibu si wanita tidak merestui mereka berdua. Akhirnya si wanita membohongi ibunya dengan meminta izin pergi ke tempat pamannya . si wanita dan kekasihnya menikah dengan diwalikan pamannya. Namun si paman tidak mengetahui bahwa ibu si wanita tidak merestui mereka. Setelah mereka menikah, mereka tinggal di Jakarta.
Si ibu menghubungi pamannya dan mengetahui bahwa anaknya kawin lari. Dan segera mengutuk anaknya tersebut dengan cobaan pada anaknya nanti. Setelah 20 tahun menikah, mereka dikarunia 4 orang anak. 1 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Si sulung memiliki perangai yang buruk. Suatu hari si anak pesta narkoba bersama temannya dan dipergoki oleh sang Ibu.
Si anak mengalami percecokan dengan ibu, ayah, dan saudari-saudarinya. Sementara itu temannya kabur meninggalkannya. Si anak tidak terima dengan ayahnya yang mengusirnya, maka dia pergi dengan motornya ke rumah temannya. Karena dalam keadaan mabuk, motornya oleng dan menabrak pembatas jalan. Si anak koma di rumah sakit. Si ibu yang menyadari semuanya terjadi karena kesalahannya di masa lalu segera mengunjungi ibunya di Sumatra. Si ibu dengan suaminya meminta maaf serta memohon doa ibunya untuk kesembuhan anaknya. Si wanita tadi mengajak ibunya ke Jakarta untuk menemui anaknya yang sedang koma. Lalu karena Al-fatihah yang dibacakan nenek dan seluruh anggota keluarganya, Allah pun memberikan kesembuhan kepada anak tadi. Setelah sadar anak tadi bertaubat dan meminta maaf kepada keluarganya. Si nenek pun memaafkan kesalahan anaknya tadi. Dan akhirnya kehidupan mereka kembali bahagia berkat pertolongan Allah SWT.


Dialog :
Pada suatu hari ada sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara.Mereka berdua tinggal di Sumatra.  Mereka ingin segera meresmikan hubungan pernikahan mereka. Namun sang ibu si wanita melarang mereka berdua menikah. Karena alasan si pria belum mapan dan masih terlalu muda untuk membina rumah tangga. Dan si Ibu yang sudah ditinggal suaminya meninggal tidak ingin anaknya terlalu cepat meninggalkan dia untuk menikah.

Terjadi pertengkaran hebat antara si anak perempuan dengan si Ibunda.

Anak Perempuan = AP      

AP  : Ibu aku sangat ingin menikah dengannya
Ibu : Tapi nak, kamu masih muda dan dia masih belum bekerja
AP : Tapi kami sudah saling mencintai bu.
Ibu : Ibu pasti merestui kalian kalo memang sudah saatnya
AP : tapi bu, kami sudah sanggup membina pernikahan kami
Ibu : DENGARKAN KATA-KATA IBU

Lalu sang anak lari ke kamarnya sambil sesenggukan menangis. Si kekasih tiba-tiba menghubungi ponselnya. Si kekasih mengajak si anak perempuan nikah lari tanpa restu sang ibu. Karena dibutakan oleh cinta si anak perempuan ini mengikuti ajakan sang kekasih.

Keesokan harinya si anak perempuan pergi dengan kekasihnya ke rumah pamannya yang di Surabaya untuk menikah dengan kekasihnya. Tanpa meminta izin Ibunya ia akan menikah diwalikan pamannya dan akan pergi ke Jakarta untuk tinggal disana.

AP     : Apa kamu yakin kita akan menikah tanpa restu ibu?
Pacar : Ibumu tidak merestui jadi kita harus menikah diam-diam
AP     : aku takut kalo ibu tau aku akan dilaknatnya
Pacar : mungkin kalo kita punya anak nanti, ibumu akan memaafkan kita.
Sesampainya disana si paman tidak diberitahu bahwa ibu si anak perempuan tidak mengetahui pernikahan keponakannya.
Paman : Ibumu sudah merestui pernikahan kalian?
AP      : iya paman.
Paman : baiklah paman akan menjadi wali kalian besok.
AP       : terima kasih paman.
Keesokkannya mereka benar menikah dan segera pergi ke Jakarta untuk tinggal disana. Sudah seminggu si anak tidak mengkabari ibunya. Lalu sang Ibu menghubungi pamanya untuk menanyai keadaan putrinya.

Ibu      : Assalamualaikum, bagaimana kondisi anakku dik?
Paman : kemarin dia sangat senang sekali.
Ibu      : ada apa memangnya dik?
Paman : kemarin dia kunikahkan dengan kekasihnya
Ibu      : ....
Paman : mengapa kau diam kak?
Ibu      : dia tidak mendapat restu dariku dik. (ucapnya sambil menangis dengan nada marah)
Paman : ...
Seketika ibu menutup teleponnya. Dan terjatuh sambil menangis.
Ibu      : mengapa dia berbohong dan menuruti kata2ku, aku tidak akan memaafkannya dan akan mengutuknya memiliki anak yang durhaka.

20 tahun kemudian

Si anak perempuan tadi dengan suaminya hidup nyaman dan sukses di Jakarta. Mereka sudah dikaruniai 4 orang anak. 1 anak laki-laki dan 3 anak perempuan.  Walaupun dikarunia anak yang banyak serta harta melimpah ada yang membuat mereka sedih.
Si anak sulung laki-laki mereka adalah anak yang nakal dan suka membuat masalah. Kerjanya membantah orangtua dan berbuat maksiat. Walaupun saudara-saudara mereka wanita yang sholehah. Tapi tidak untuk si anak sulung.

Suatu hari si anak sulung bersama kedua temannya sedang memakai obat-obatan terlarang serta minum-minuman keras di kamarnya.

Anak Durhaka = AD(Ardhani),  teman 1(Riyad), teman 2(Ashraf)

AD         : heii broo.. mana barang yang lu janjiin kemarin?
Teman 1 : ada di temen gw, bentar lagi dia dateng kok
Teman 2 : ini barang yang lu mau (sambil melempar shabu)
AD         : wiiiihhh asik nih.. kita pake bareng-bareng aja gimana?
Teman 1 : boleh banget tuh.. mumpung gw bawa banyak bro
Teman 2 : bagi gw satu dong
Teman 1 : ini gw kasih lo gratis (melempar shabu)
AD         : kita sambil minum ini ya (ngeluarin bir)
Teman 1&2 : okee broo

Mereka mabuk-mabukan sampai tengah malam. Tiba-tiba ibunya masuk ke kamar si AD dan mendapati mereka tidur sambil memegang bungkus shabu. Tiba-tiba si  AD sadar dan memarahi ibunya yang memergoki mereka. Sementara teman-temannya ikut sadar dan langsung menyelonong pergi.

AD    : WOOOY ngapain lo disitu melototin gw. Masuk gak ngetok pintu lagi.
Ibu    : kamu gak boleh ngelakuin ini terus nak
AD    : AHHHHH... ibu tuh banyak omong. Suka-suka aku dong.
Ibu    : Istigfar nak, dengerin kata-kata ibumu.(sambil terisak menangis)

Tiba-tiba si ayah datang dan menghampiri mereka.

Ayah : Apa yang kamu lakukan hanya menghabisi uang ayah dengan obat-obatan dan minuman keras saja.
AD    : Terserah gw dong.. hidup-hidup gw ini.

Setelah terjadi pertengkaran hebat diantara mereka. Anak-anak perempuan mereka datang dan menenangkan ibu dan ayahnya.

AP 1 : Sudah bu jangan menangis lagi, biarkan saja nanti kakak akan kena imbasnya
Ibu    : Tapi nak, bagaimana dengan kondisi kakakmu nanti.
AP2  : Biarkan saja anak durhaka seperti itu bu, biarkan saja dia mati overdosis.
Ayah : Tapi dia akan menjadi penerus perusahaan keluarga ini.
AD    : TUTUP MULUT KALIAN !!! gw gak akan menjadi penerus perusahaan, karena gw frustasi harus mikul beban perusahaan itu.
AP 3  : jangan bicara begitu kak, kakak satu2nya anak lelaki di keluarga ini.
AD    : Gw gak akan mau ngelakuin hal bodoh itu, menjadi boneka penerus Ayah.
AP1  : jangan berbicara kurang ajar begitu kak
Ibu    : kamu satu-satunya harapan kami nak
AP2  : Sudahlah bu, biar kakak AP 1 saja yang memimpin perusahaan dia kan juga berjiwa pemimpin bu.
Ayah : (dengan nada marah) Sudah-sudah daripada memperjuangkan kakakmu, lebih baik dia pergi saja dari rumah ini.
AD   : baik kalo itu mau Ayah
AP3 : jangan pergi kak..

Akhirnya AD pergi dengan menggunakan sepeda motornya ketempat temannya tadi. Namun naas motornya oleng dan menabrak pembatas jalan. AD segera dilarikan ke rumah sakit .

Sesampainya di rumah sakit, Ibu langsung memasuki kamar dan melihat kondisi AD. AD dengan kepala di perban dan masih koma di rumah sakit.

Ibu  : mengapa kamu harus mengalami hal ini nak. (sambil terisak)

Tiba-tiba sang ibu teringat akan ibunya yang pernah ia sakiti hatinya dulu. Dan menyadari  bahwa ini semua terjadi akibat dia durhaka kepada ibunya.

Lalu si ibu pergi ke kampung halamannya ditemani suaminya untuk meminta maaf.

AP               : Assalamualaikum bu (sambil mengetok pintu rumah)
Ibu               : Waalaikumsalam ( sambil terkejut)
AP               : Ibu maafkan aku, sudah membohongi ibu. (sambil terisak)
Ibu               : aku masih sakit hati denganmu nak, ibu tidak akan memaafkanmu.
Suami AP     : maafkan saya yang sudah memaksa untuk menikahinya, saya mencintainya bu.
Ibu               : apakah kalian hidup bahagia?
AP               : kami hidup mapan namun anak sulung kami sangat nakal
Ibu               : perkataan ibu dimasa lalu sudah dikabulkan Allah. (sambil menangis)
AP               : sekarang cucu ibu terbaring koma di rumah sakit
AP & Suami : maafkan kami berdua bu, doakanlah anak kamu cepat sadar dari komanya
Ibu               : ibu akan memaafkan kalian demi cucuku dan ibu akan mendoakan kesembuhan cucu ibu.

Lalu si AP mengajak si Ibu ke Jakarta untuk menemui cucunya di rumah sakit.

Ayah, ibu AD, ibu AP, serta saudara AD menjenguk AD di rumah sakit.

Ibu AD :       dia terbaring koma karena kecelakaan  bu.
Ibu AP         : Ibu akan mendoakan dia cepat sadar nak. Ayo kita bersama-sama mendoakan kesembuhannya. (sambil membaca al-fatihah)

Setelah mereka berdoa keajaiban terjadi, si AD tersadar dari komanya. Allah telah membukakan jalan bagi mereka lewat keajaiban surat Al-fatihah.

Ibu AD        : alhamdulliah kamu sudah sadar nak.
AD              : ayah, ibu, dan adik2ku maafkan perilakuku selama ini ya.
Ibu AD        : sudah ibu maafkan nak.
Ayah            : ayah juga
Saudara AD : kami juga kak
AD              : ini siapa bu? (sambil menunjuk neneknya)
Ibu AD        : ini nenekmu yang ada di Sumatra nak
AD              : tersenyum dan menyalimi tangan neneknya
Nenek         : alhamdullilah kamu sudah diberi hidayah oleh Allah nak.

Akhirnya AD pun bertaubat dan menjadi penerus keluarga mereka. Sang nenek pun ikut tinggal di Jakarta dan sudah memaafkan anaknya.

Pesan : jangan abaikan pesan orang tua kita terutama ibu, karena kata-kata yang mereka ucapkan selalu diijabah oleh Allah. Berbaktilah kepada kedua orangtua selama kita masih memiliki sisa umur. Dan jangalah sekali-kali kalian berkata Ah kepada orang tua kalian, karena itu akan menyakiti hati mereka.


No comments:

Post a Comment

Akhirnya Lulus kuliah DKV | Tips Buat Masuk Jurusan DKV

Udah lama banget gak nulis di blog ini. Setelah gue nulis tips dan struggle anak DKV di postingan sebelumnya, gue mau nulis kabar kelulusan ...